Kulon Progo,
Upacara adat ‘Sermo Hamengku Gati’ menginggatkan masyarakat di Desa Hargowilis akan para pendahulunya sebagai petani dan peternak. Meski pada saat itu kondisi tanah gersang, aneka tanaman pertanian dapat hidup subur dan hewan ternak dapat berkembang biak dengan baik.
Ratusan warga mengikuti prosesi upacara adat yang diselenggarakan setiap bulan Syawal di Waduk Sermo. Prosesi upacara adat ‘Sermo Hamengku Gati’ meliputi kirab budaya, tabur bunga labuhan di Waduk Sermo dan ngguyang raja kaya atau memandikan hewan ternak.
Prosesi kirab budaya menempuh jarak sekitar 1 kilometer dari masjid di wilayah Gudang, Sermo Tengah, berakhir di tepi Waduk Sermo. Potensi yang dikirab meliputi hasil pertanian, hewan ternak dan grup kesenian tradisional.
“Ini merupakan ekspresi ungkapan syukur warga. Tuhan telah memberikan rezeki dari hasil bumi dan menjauhkan dari segala musibah bencana,” tutur Widi Hartanto, salah seorang panitia ‘Sermo Hamengku Gati’.
Usai kirab budaya dilanjutkan dengan labuhan tabur bunga di Waduk Sermo. Empat perahu wisata dikerahkan untuk mengangkut peserta kirab. Setelah memanjatkan doa, peserta menabur bunga mawar di tengah waduk.
Tokoh masyarakat upacara adat ‘Sermo Hamengku Gati’, Hartono dan Wasimin mengungkapkan, ucapara adat tersebut untuk mengingatkan perjuangan dan kerja keras para pendahulu warga Sermo. Para pendahulu di masa lalu tekun beternak dan bercocok tanbam meskipun kondisi tanah di wilayah tersebut gersang.
Ketekunan bekerja keras tersebut membuahkan hasil. Aneka jenis tanaman pertanian yang ditanam dapat menghasilkan. Hewan ternak yang dibiara dapat berkembang biak. Dari hasil cocok tanam dan beternak untuk mencukupi kebutuhan kesehariannya.
“Terutama di setiap bulan Syawal, warga yang beternak kambing dan sapi, bangun tidur pada pagi hari terus membawa hewan ternaknya untuk dimandikan. Ternak yang dipelihara dapat terus berkembang biak bertambah banyak,” ujar Hartono.
Sementara Wasimin menjelaskan dalam upacara adat ‘Sermo Hamengku Gati’ diadakan labuhan tabur bunga di Waduk Sermo. Di wilayah genangan waduk terdapat dua pemakaman besar untuk memakamkan para pendahulu warga di Sermo.
Asal Usul Nama Pantai Siung dari kata 'Asihing Biyung'
Pantai Siung Purwodadi Tepus Gunungkidul, termasuk pantai yang indah dan airnya tenang, sehingga untuk bersantai ria sangat nyaman. Menur...
Tidak ada komentar: