Perselingkuhan suamiku dengan wanita idaman lain membuatku gelap mata dan menjadi awal cerita selingkuh yang kulakukan juga. Aku nekat membalas perbuatan suamiku dengan memelihara seorang pria untuk kujadikan teman selingkuh.
Cerita ini bermula ketika aku berhasil membuktikan perselingkuhan suamiku, Erwin (bukan nama sebenarnya) dengan sekretarisnya. Suamiku ternyata berselingkuh dan memelihara seorang WIL (Wanita Idaman Lain).
Tentu saja aku marah besar apalagi mereka mengaku telah menikah di bawah tangan tahun lalu. Ah pikiranku menjadi kacau, sakit rasanya hati ini, kesetiaan dan cinta yang terus kujaga selama ini telah dihancurkan oleh mas Erwin.
Rasanya aku tidak mampu berpikir tenang dalam kondisi tersebut, imanku goyah kepercayaanku sirna. Yang tersisa hanya dendam. Apa yang dilakukan Erwin kepadaku membuatku berpikir tidak salah jika aku juga melakukan hal yang sama.
Aku tidak bisa mempertahankan keluargaku karena mereka telah menikah. Meskipun aku istri sah, aku tidak mungkin memisahkan mereka, salah-salah justru aku yang diceraikan. Kalau harus bercerai tentu aku masih pikir-pikir.
Di kota ini aku sendiri, orang tua dan keluargaku tinggal di Jawa, mereka tahunya aku bahagia dan bergelimang harta, mereka sama sekali tidak tahu kalau suamiku tukang selingkuh. Kalau bercerai apa yang harus kukatakan kepada mereka, dan bagaimana aku hidup? aku tidak punya keahlian dan tidak biasa bekerja. Selama ini suamikulah yang menjadi tulang punggung keluarga. Beruntung kami belum memiliki anak.
Karena itulah aku berusaha mempertahankan keluargaku. Mas Erwin juga berjanji akan memenuhi kewajibannya sebagai suami asalkan aku tidak menuntut cerai dan tidak meributkan pernikahannya itu. Jadi aku menerima permintaan mas Erwin, tentu saja dengan segudang persyaratan yang harus dipenuhinya. Menurutku, itu lebih baik daripada berpisah yang akhirnya justru merugikanku sendiri.
Dan jadilah aku memiliki madu, meskipun kami tidak pernah bertemu aku tahu suamiku sering ke rumah perempuan selingkuhan itu. Terus terang aku sangat marah jika sedikit saja mendengar suamiku telponan dengan dia. Selama dia di rumahku dia tidak boleh berhubungan dengan wanita itu.
Dan tepat ketika suatu hari, suamiku berangkat ke Sumatera bersama istri simpanannya. Aku diberinya uang bulanan yang sangat besar dan sangat lebih dari cukup untuk membiayai hidupku. Aku bebas menghamburkannya tanpa takut ketahuan suamiku.
Maka mulailah aku mengenal dunia malam, ceritaku semakin menjadi-jadi, aku bukan lagi diriku yang dulu, yang ada adalah aku yang ingin membalas perbuatan suamiku. Diskotik, bar, karaoke, dan berbagai tempat hiburan malam menjadi langgananku setiap malam. Aku ingin melupakan cerita perselingkuhan suamiku dengan membuat cerita sendiri tentang diriku.
Suatu malam aku berkenalan dengan seorang pria, ketampanannya membuatku hanyut, apalagi sejak suamiku selingkuh aku sudah tidak pernah disentuhnya. Sebagai wanita normal tentu aku masih mengharapkan belaian dan kehangatan seorang pria.
Namanya Johan, dia seorang karyawan swasta. Sikapnya yang sopan, dewasa, tidak nakal dan tentu saja tampan, membuatku larut. Hanya dalam waktu seminggu dari kami berkenalan, kami sudah berani melanjutkan hubungan sampai di ranjang. Tak ada sedikitpun rasa bersalah dalam diriku, aku pun heran mengapa aku berani melakukannya dengan pria yang bukan suamiku. Tapi aku sangat menikmati hubungan itu.
Aku resmi berselingkuh, tak tanggung-tanggung pria selingkuhanku sepuluh tahun lebih muda dariku. Aku tak peduli, yang penting adalah aku bisa merasakan kebahagiaan dan kehangatan saat bersama Johan. Sedikit namun jelas aku merasakan kepuasan telah membalas perbuatan mas Erwin.
Hubunganku dengan Johan sudah berjalan hampir 6 bulan. Sampai sekarang hubungan tersebut masih berlanjut tanpa mas Erwin ketahui. Kalau suamiku sedang di rumah istri barunya maka Johan lah yang akan menginap di rumahku menggantikan Erwin.
Kalau bukan di rumah, kami juga melakukannya di hotel atau penginapan. Yang kurasa aku sangat bahagia bersama Johan. Aku pikir rasa ini bukan lagi sekadar ingin membalas dendam, cerita selingkuh ini berubah menjadi cinta. Ya jika suamiku punya wanita idaman lain, aku pun punya selingkuh.
***
Diceritakan Winda ( nama samaran ) ke redaksi.
***
Diceritakan Winda ( nama samaran ) ke redaksi.
Tidak ada komentar: