Tanah Jawa memiliki banyak sosok tokoh
Sebagai seorang raja, Panembahan Senopati yang hidup di lingkup istana, tak lalai dalam mengasah olah rasa dan tapa brata. Dalam berbagai kesempatan beliau senantiasa menyempatkan diri untuk mencuri waktu dalam kesendirian dan lelaku. Panembahan Senopati merupakan Raja pertama Mataram Islam, yang kerap dihubungkan dengan legenda Ratu Kidul, penjaga laut selatan atau disebut Ratu Pantai Selatan. Beliau adalah anak angkat dari Raja Pajang yang bernama Sultan Hadiwijaya yang diwaktu mudanya bernama Jaka Tingkir. Sedangkan Panembahan Senopati dikala mudanya bernama Danang SutoWijaya, dan dalam peperangannya dengan Aryo Penangsang yang akan merebut kekuasaan Pajang berhasil dibunuhnya. sehingga oleh Sultan Hadiwijaya dijanjikan akan diberi wilayah kekuasaan Pajang yang dinamakan Alas Mentaok. Kemudian Alas Mentaok itu oleh Danang Sutowijaya didirikan Kerajaanyang dinamakan Mataram.Dalam pengembaraannya Panembahan Senopati mengalami banyak hal dan semua lelaku tersebut tertuang dalam serat Wedhatama yang berbunyi :
Nulada laku utama
tumraping wong tanah Jawi
Wong Agung ing Ngeksiganda
Panembahan Senopati
Kapati amarsudi
Sudaning hawa lan nepsu
Pinesu tapa brata
Tanapi ing siang ratri
Amemangun karyenak tyasing sasama
Mencontoh laku yang baik
terhadap orang tanah Jawa
Tokoh besar di Ngeksiganda
Panembahan Senopati
berusaha dengan sungguh-sungguh
mengurangi hawa dan nafsu
dengan cara bertapa
yang dilakukan siang dan malam
mewujudkan perasaan senang bagi sesamanya.
Samangsane pasamuan
mamangun marta martani
sinambi ing saben mangsa
kalakalaning ngasepi
Lelana teki-teki
Nggayuh geyonganing kayun
Kayungyun eninging tyas
Sanityasa pinrihatin
Pungguh panggah cegah dhahar lawan nendra
Ketika berada dalam pertemuan
membahas sesuatu dengan kerendahan hati
dan pada setiap kesempatan
Sekali-sekali menyepi
berkelana kemana-mana
Berusaha mengambil yang hakiki
Dalam keheningan batinnya
Dengan senantiasa berprihatin
Dengan cara mengurangi makan dan tidur
Saben mendra saking wisma
Lelana laladan sepi
Ngisep sepuhing sopana
Mrih pana pranaweng kapti
Tis-tising tyas marsudi
Mardawaning budya tulus
Mesu reh kasudarman
neng tepining jalanidhi
Sruning brata kataman wahyu dyatmika
Setiap keluar rumah
Selalu berkelana mencari tempat sepi
dengan tujuan meresapi ilmu sepuh
agar mengerti tiap-tiap tingkatan ilmu dan maknanya
ketajaman hati dimanfaatkan untuk menempa jiwa
untuk mendapatkan budi pikiran yang tulus
dengan bertapa dan mengharapkan wahyu suci
Dari tiga cuplikan serat tersebut, kita bisa belajar dari lelaku dan olahrasa yang telah dicontohkan Panembahan Senopati. Hal yang patut dicatat, bahwa meski Panembahan Senopati sebagai Raja yang bergelimang dengan kenikmatan dunia, tetapi beliau tidak pernah tergoda dan senantiasa lelaku guna seluruh rakyat dan keturunannya.
Berbeda dengan kita yang hidup di dunia modern saat ini. Ketika kita bergelimang harta benda, justru kita malah melupakan yang hakiki dan kita cenderung justru terjerat dalam kenikmatan tersebut. Maka dari itu, alangkah baiknya kita mengkaji lagi lelaku dari hal yang telah dilakukan Panembahan Senopati itu.
yang bisa diteladani. Yang dimaksud diambil keteladannannya adalah dalam hal olah spiritual. Seperti halnya sosok Raja Mataram Islam pertama yakni Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati.
Sebagai seorang raja, Panembahan Senopati yang hidup di lingkup istana, tak lalai dalam mengasah olah rasa dan tapa brata. Dalam berbagai kesempatan beliau senantiasa menyempatkan diri untuk mencuri waktu dalam kesendirian dan lelaku. Panembahan Senopati merupakan Raja pertama Mataram Islam, yang kerap dihubungkan dengan legenda Ratu Kidul, penjaga laut selatan atau disebut Ratu Pantai Selatan. Beliau adalah anak angkat dari Raja Pajang yang bernama Sultan Hadiwijaya yang diwaktu mudanya bernama Jaka Tingkir. Sedangkan Panembahan Senopati dikala mudanya bernama Danang SutoWijaya, dan dalam peperangannya dengan Aryo Penangsang yang akan merebut kekuasaan Pajang berhasil dibunuhnya. sehingga oleh Sultan Hadiwijaya dijanjikan akan diberi wilayah kekuasaan Pajang yang dinamakan Alas Mentaok. Kemudian Alas Mentaok itu oleh Danang Sutowijaya didirikan Kerajaanyang dinamakan Mataram.Dalam pengembaraannya Panembahan Senopati mengalami banyak hal dan semua lelaku tersebut tertuang dalam serat Wedhatama yang berbunyi :
tumraping wong tanah Jawi
Wong Agung ing Ngeksiganda
Panembahan Senopati
Kapati amarsudi
Sudaning hawa lan nepsu
Pinesu tapa brata
Tanapi ing siang ratri
Amemangun karyenak tyasing sasama
Mencontoh laku yang baik
terhadap orang tanah Jawa
Tokoh besar di Ngeksiganda
Panembahan Senopati
berusaha dengan sungguh-sungguh
mengurangi hawa dan nafsu
dengan cara bertapa
yang dilakukan siang dan malam
mewujudkan perasaan senang bagi sesamanya.
Samangsane pasamuan
mamangun marta martani
sinambi ing saben mangsa
kalakalaning ngasepi
Lelana teki-teki
Nggayuh geyonganing kayun
Kayungyun eninging tyas
Sanityasa pinrihatin
Pungguh panggah cegah dhahar lawan nendra
Ketika berada dalam pertemuan
membahas sesuatu dengan kerendahan hati
dan pada setiap kesempatan
Sekali-sekali menyepi
berkelana kemana-mana
Berusaha mengambil yang hakiki
Dalam keheningan batinnya
Dengan senantiasa berprihatin
Dengan cara mengurangi makan dan tidur
Saben mendra saking wisma
Lelana laladan sepi
Ngisep sepuhing sopana
Mrih pana pranaweng kapti
Tis-tising tyas marsudi
Mardawaning budya tulus
Mesu reh kasudarman
neng tepining jalanidhi
Sruning brata kataman wahyu dyatmika
Setiap keluar rumah
Selalu berkelana mencari tempat sepi
dengan tujuan meresapi ilmu sepuh
agar mengerti tiap-tiap tingkatan ilmu dan maknanya
ketajaman hati dimanfaatkan untuk menempa jiwa
untuk mendapatkan budi pikiran yang tulus
dengan bertapa dan mengharapkan wahyu suci
Berbeda dengan kita yang hidup di dunia modern saat ini. Ketika kita bergelimang harta benda, justru kita malah melupakan yang hakiki dan kita cenderung justru terjerat dalam kenikmatan tersebut. Maka dari itu, alangkah baiknya kita mengkaji lagi lelaku dari hal yang telah dilakukan Panembahan Senopati itu.
yang bisa diteladani. Yang dimaksud diambil keteladannannya adalah dalam hal olah spiritual. Seperti halnya sosok Raja Mataram Islam pertama yakni Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati.
Tidak ada komentar: