Ellyn Subiyanti menggelar Jumpa Pers. |
Ketua Panitia Ellyn Subiyanti mengatakan selain sebagai bentuk pelestarian budaya Tionghoa yang menjadi satu kekayaan budaya nusantara. Perayaan ini juga sekaligus menjadi sarana edukasi masyarakat untuk lebih mengenal keragaman budaya. ”Makna dari perayaan Zhong Qiu Jie intinya kebersamaan demi kerukunan dan kesejahteraan,” ujarnya saat menggelar jumpa pers.
Dirinya mengatakan untuk perayaan yang akan dimulai sejak pukul 18.00 ni disiapkan sebanyak 500 kue bulan yang dapat dinikmati bersama dengan beragam varian ukuran. Dalam perayaan yang sudah dilakukan sejak zaman Dinasti Ming ini selalu dikaitkan dengan munculnya kue bulan (chong tiu phia). Seperti halnya perayaan tahun baru Imlek yang selalu dikaitkan dengan kue keranjang (tie kue atau nien kau).
Hari perayaan jatuh pada hari ke-15 bulan kedelapan Imlek. Pada hari tersebut bulan berbentuk bulat, dengan sinarnya yang indah memancar sepanjang malam. Saat seperti itu, dirayakan oleh seluruh keluarga dengan berkumpul dan bersantap bersama untuk mensyukuri segala berkah yang diberikan oleh Sang Pencipta. Keluarga bersatu seperti halnya bulan yang bulat. ”Dalam perayaan ini disantap pula kue khas yang disebut kue bulan atau chong tiu phia,” ujarnya.
Serangkaian acara yang terbuka untuk umum ini akan dirangkai dengan doa bersama dipimpin oleh enam pemuka agama. Serta persembahan Liong Dupa, yaitu naga sepanjang enam meter yang seluruh tubuhnya dibalut dupa yang menyala. Liong dupa ini merupakan bentuk doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Tuhan.
Kemudian diisi dengan lagu-lagu Mandarin, lelang buah dan kue bulan untuk sumbangan social. Serta tarian Tionghoa, dramatic scene Dewi Bulan Turun ke Bumi dan makan potongan kue bulan bersama dan atraksi barongsai. ”Sedangkan untuk bakti sosial berupa layanan terapi untuk kesehatan, yaitu thairopractic, akupuntur dan meditasi yang semua diberikan gratis,” ujar Koordinator Acara Subekti Saputro Wijaya.
Tidak ada komentar: