Distribusi pariwisata di Indonesia masih belum merata. Penyebab tidak meratanya distribusi wisata tersebut dikarenakan konsentrasi wisatawan juga tidak menyebar, khususnya untuk wisatawan mancanegara. Hal tersebut diungkapkan peneliti pariwisata, Ani Wijayanti dalam diskusi ‘Perkembangan Siklus Hidup Destinasi Pariwisata di Indonesia’ yang digelar di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) di kampus setempat, Jumat (17/10/2014).
“Distribusi perkembangan pariwisata tidak merata ada di tingkat provinsi, sebagaimana penelitian yang dilakukan. Secara geografis konsentrasi wisatawan tetap berada di Pulau Jawa dan Pulau Bali,” ungkapnya.
Data dari penelitian yang dilakukannya, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia tercatat sebanyak 5.033 juta orang (2002) dan naik menjadi 8.044 juta orang (2012). Tren tersebut juga diikuti oleh jumlah devisa negara yang naik dari 4.305 milyar dolar pada 2002 menjadi 9.120 milyar dolar di 2012.
Ani berharap agar perkembangan potensi pariwisata tersebut akhirnya bisa berdampak pada pemetaan di semua daerah. “Perencana di tingkat provinsi dan pusat sebaiknya menggunakan realitas siklus hidup setiap destinasi, sebagai basis perumusan kebijakan pengembangan destinasi, agar perkembangan pariwisata bisa lebih merata,” katanya.
Tidak ada komentar: