Suamiku tergoda perempuan dan harta tapi yang paling menyakitkan hati adalah karena suamiku berselingkuh dengan saudariku sendiri, orang terdekat denganku.
Oya pembaca.. Namaku Yamaru, aku bekerja sebagai guru bahasa inggris. Aku bertemu dengan suamiku di sekolah, suamiku seorang guru komputer. Di awal perkenalan dia sangat baik, rajin beribadah, dan sangat sederhana. Bahkan dia tidur disekolah diatas bangku, karena dia adalah orang perantauan dari pulau seberang. Aku sangat suka dengan kesederhanaannya, ibadahnya dan keluarganya sangat baik padaku.
Setelah 2 tahun kami berpacaran kami pun menikah. Sebelum menikah suamiku diterima bekerja di sebuah perusahaan web hosting terkenal di Indonesia.. aku senang sekali. Karirnya cepat menanjak.
Aku menerima lamarannya karena aku befikir rejeki ditangan Allah, kalau kami berniat baik pasti Allah akan memberikan rejeki buat pernikahan kami. Aku tidak tahu bahwa menerima lamaran suamiku saat itu adalah malapetaka besar bagi hidupku.
Rumahtanggaku mulai goyah setelah putra pertama kami lahir. Seiring dengan karir dan rejeki suamiku yang terus bertambah, dia mulai lupa daratan. Dia mulai tergoda perempuan lain. Aku ingin menangis, aku ingin berteriak, aku ingin menyumpah.. aku kecewa dengan suamiku.
Segala kebutuhan perempuan itu dia penuhi semuanya, semuanya.. sampai-sampai lupa memperhatikan anak dan istrinya. Apa yang paling menyakitkan hatiku adalah suamiku berselingkuh dengan saudariku sendiri, orang terdekat denganku.
Aku jadi paham kenapa saudariku selalu meminta di antar jemput oleh suamiku, rupanya dia menggoda suamiku dan selalu mencari-cari perhatian. Kebutuhan putra kami yang semakin besar sudah dilupakan tapi aku tetap bersyukur karena aku berusaha kerja lagi untuk mememenuhi kebutuhan keluarga.
Kini suamiku telah pergi meninggalkan anak dan aku demi kesenangan pribadinya. Alhamdullliah aku beberja untuk anakku Insya Allah rejeki anak pasti ada. Allah Maha besarAku hanya bisa berdoa. Anakku berumur 3,5 tahun saat ini dan selalu aku ajak berdoa agar ayahnya sadar. Selalu aku tanamkan pada anakku agar tidak mendendam pada ayahnya.
***
Tidak ada komentar: