Pemirsa, bagi sampeyan yang lahir tahun 90an keatas pastu sangat sedikit yang tahu, barangkali sudah terkontaminasi oleh hal-hal yang sifatnya ' gaul ' sehingga pada nggak ngerti tembang ini, apalagi yang tinggal diperkotaan. Eh...tahu ngak pemirsa, bahwa tembang dolanan ini ternyata mengandung banyak makna dan filosofi seperti yang saya rangkum di bawah ini..
SLUKU-SLUKU BATOK (dalam bahasa jawa/original)
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit.
dalam bahasa Indonesia
‘Ayun-ayun kepala’
‘Kepalanya geleng geleng’
‘Si bapak pergi ke Solo’
‘Oleh-olehnya payung mutha’
‘Secara tiba-tiba begerak
‘Orang mati tidak bergerak’
‘Kalau bergerak menakuti orang’
‘Kalau hidup carilah uang’
english lyrics :
'Swing-swing head'
'His head was shaking his head'
'The father went to Solo'
'By-by her umbrella mutha'
'All of a sudden stir
'The dead do not move'
'If it moves to scare people'
'If life look for money'
Sluku-sluku bathok, bathoke ela-elo (sluku-sluku bathok, bathoknya geleng-geleng-red), berasal dari kata “Usluk fa usluka bathnaka, bathnaka ila Allah” (masuk masuklah bathinmu , bathinmu kepada Tuhan), atau bathinmu harus lailaha illallah. Ada juga yang berpendapat, itu dari kata “Ghuslu Ghuslu Bathnaka…” (sucikanlah batinmu) . Entah mana yang benar, yang jelas, kita juga tahu saat seseorang berdzikir Laa ilaa ha illallah, kepalanya akan bergeleng2 ke kiri ke kanan, persis seperti bathok kelapa yang ela-elo (geleng-geleng). Oya, bathok adalah tempurung kelapa, yang secara filosofi dan bentuknya seperti kepala manusia
Sirama menyang sala (bapak pergi ke sala), dari kata Sharimi Yasluka (petik dan ambillah satu jalan masuk) *Tentunya yang dimaksud adalah jalan kebahagiaan dan keselamatan, melalui beragama secara benar, berIslam secara benar.
Oleh-olehe payung mutha (oleh-olehnya payung mutha), dari kata “Laailaha illaallah hayun wal mauta”, artinya meng-Esakan Allah dari hidup sampai maut. * Payung mutha adalah payung jadul dari kertas semen yang sangat besar, biasanya untuk mengiringi keranda jenazah.
Mak jenthit lolobah, dari kata “mandzalik muqarabah“, artinya maka siapa yang dekat (pada Allah). Mak jenthit juga menunjukkan bahwa nyawa manusia itu singkat, gampang saja putus jika Allah berkehendak.
Wong mati ora obah (jasad yang sudah meninggal tidak dapat bergerak), dari kata “hayun wal mauta innalillah”, artinya dari hidup hingga mati adalah milik Allah.
Yen obah medeni bocah (kalau dia bergerak akan membuat takut anak-anak), dari kata “mahabbatan mahrajuhu taubah”, artinya kecintaan yang menuju pada taubat
Yen urip goleka dhuwit (tapi kalau dia masih hidup, cari uanglah), dari kata “yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq” artinya sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar. Mungkin yang bait ke tujuh ini ringkasan dari surah At Tariq ayat 6 - 7, Falyandhuri insanu mima khuliqa, khuliqa min maa’in daafiqin (Maka perhatikan manusia dari apa ia diciptakan, ia diciptakan dari air yang memancar).
Tidak ada komentar: