Pantai Kukup merupakan salah satu pantai di Jawa Selatan yang berada di daerah Gunung Kidul, Wonosari, propinsi DIY, yang berjarak sekitar 50km dari pusat kota Yogyakarta menuju ke arah Tenggara. Pantai ini memiliki panorama yang sangat indah dengan suasana yang cukup asri.
Saya tidak tahu secara detail bagaimana caranya untuk menuju pantai ini dengan menggunakan angkutan umum dari kota Yogyakarta. Jika ingin menggunakan angkutan umum, sepertinya dapat memanfaatkan angkutan umum berbentuk mini bus yang melayani trayek Yogyakarta-Wonosari, kemudiam dari Wonosari berganti angkutan umum berupa mini bus lainnya yang menuju pantai Kukup/Baron.
Seperti halnya kondisi jalan-jalan lain di wilayah propinsi DIY, kualitas ruas jalan utama dari pusat kota sampai ke pantai Kukup juga terbilang sangat bagus berupa jalan beraspal mulus dengan marka yang sangat memadai. Hal ini menunjukkan keseriusan yang sangat tinggi dari pemerintah setempat dalam merawat kondisi jalan yang ada, Barvo!!! untuk DIY.
Untuk menuju pantai Kukup dari pusat kota Yogyakarta, pertama-tama kita sebaiknya mengarahkan perjalanan menuju kota Wonosari. Jalur yang paling mudah untuk menuju Wonosari dari pusat kota Yogya adalah dengan mengambil jalur lingkar luar Selatan (Ring Road Selatan) bagian Timur menuju ke arah jalan Raya Wonosari. Jarak terpendek dari lingkar Selatan Yogya menuju Wonosari melalui jalan raya Wonosari adalah sekitar 32 km.
Setelah sampai di kota Wonosari, terdapat dua jalan alternatif untuk menuju pantai Kukup. Jalur pertama yaitu, setelah melewati alun-alun Wonosari belok kanan melewati desa Kemandang ke arah pantai Kukup (terdapat tanda petunjuk untuk belok ke kanan). Kondisi jalan jalur ini cukup bagus dengan marka yang sangat memadai. Jalur ini berupa jalur yang berkelok-kelok melewati perbukitan batu gamping Gunung Kidul. Panjang rute ini dari Wonosari sampai pantai Kukup adalah sekitar 23 km. Sebelum memasuki kawasan pantai, terdapat gerbang loket retribusi. Tarif untuk memasuki pantai adalah 2000 rupiah/per orang. Setelah melewati gerbang ini, terdapat pertigaan, ambil ke arah kiri untuk menuju pantai Kukup, sedangkan yang ke arah kanan menuju pantai Baron.
Jalur alternatif kedua adalah dengan melalui pantai Krakal. Untuk melewati jalur ini, dari alun-alun Wonosari belok ke kanan mengikuti rute pertama yang telah disebutkan di atas. Ketika bertemu desa Mulo, belok ke kiri melalui jalan menuju Girisubo. Sama halnya dengan jalur sebelumnya, jalur ini juga merupakan jalur yang berkelok-kelok dan naik/turun. Akan tetapi, dibandingkan dengan jalur yang sebelumnya, kondisi jalur ini secara umum lebih mulus. Penyempitan jalan terjadi setelah melewati pertigaan setelah desa Sidoharjo, sebelum memasuki desa Tepus. Penyempitan jalan ini sepanjang 7 km sampai di pantai Krakal, agak sulit jika berpapasan dengan kendaraan besar. Untuk menuju pantai Kukup, setelah bertemu dengan pantai Krakal, ikuti jalan beraspal mulus dengan marka minim menuju ke arah Barat sepanjang sekitar 6.5 km sampai akhirnya bertemu dengan pantai Kukup. Anda dapat juga singgah di Pantai Krakal. Gerbang retribusi terdapat sekitar 3 km sebelum memasuki kawasan pantai Krakal.
Sebelum memasuki pantai, terdapat tempat parkir terbuka yang cukup luas. Semua kendaraan disarankan oleh petugas untuk parkir di tempat ini, kecuali yang memiliki ijin atau yang ingin menuju ke penginapan. Jarak bibir pantai dari tempat parkir ini sekitar 300 – 500 m. Di kanan dan kiri jalan dari tempat parkir menuju pantai ini terdapat banyak warung kecil yang menjual suvenir dan makanan olahan hasil laut berupa keripik udang (udangnya berwarna merah, sedikit dan kecil-kecil), kepiting goreng, ikan dan lain-lain. Tepat sebelum memasuki kawasan pantai, biasanya terdapat beberapa tempat penjualan ikan laut hias dan terumbu karang hidup.
Pantai Kukup berupa paparan karang (reef) laut dangkal sejauh 75-100 m dari bibir pantai yang terisolasi oleh tebing-tebing batugamping di bagian Utaranya. Terdapat gundukan terumbu karang di ujung pantai sebagai batas dengan laut lepas. Terumbu karang ini sangat berperan untuk menghalangi kawasan pantai dari terjangan ganasnya ombak laut Selatan, sehingga di tepi pantai kondisi airnya sangat bersahabat. Jika terjadi pasang surut, pantai ini masih digenangi oleh air laut yang jernih, terutama di daerah-daerah rendah yang terisolasi, kita masih bisa bermain air di tempat tersebut sambil mencari ikan hias yang terperangkap di kubangan. Kita juga dapat berjalan kaki sampai ke ujung pantai ketika surut, hati-hati dengan keberadaan bulu babi yang banyak terdapat di daerah di ujung pantai yang bersembunyi di lubang-lubang karang. Di sore hari ketika kondisi pantai surut, kita bisa melihat banyak cacing wawo/palolo keluar dari lubang persembunyian dengan berbagai macam ukuran.
Sebaiknya menghindari bermain di kawasan pantai ketika sedang terjadi pasang naik maksimum karena sangat berbahaya.
Pasir pantai Kukup sebagaian besar didominasi oleh butiran pecahan batu gamping yang cukup halus berwarna putih kekuningan atau coklat kekuningan. Air yang terdapat di pantai ini sangat jernih dan sangat cocok untuk berenang, tentu saja rasanya masih asin. Kita juga dapat menyewa tikar yang dijajakan oleh ibu-ibu tua sebagai alas di atas pasir seharga 5000 rupiah per tikar. Jangang lupa untuk membeli degan (kelapa muda) di sekiatr pantai ini. Rasa degan di pantai ini sangat khas karena diambil dari pohon kelapa yang tumbuh di daerah batu gamping, air degannya seperti memiliki kandungan soda, mantapsss dan ceeesss.
Jika ingin menikmati keindahan pantai Kukup dengan mobil pribadi, disarankan agar membeli logistik (makanan, minuman, dll.) di kota Wonosari. Di pantai ini masih belum tersedia pertokoan atau minimarket.
Pasar ikan segar hanya dijumpai di pantai Baron. Seperti halnya kawasan wisata lainnya, harga air mineral dan snack relatif mahal. Jika ingin membeli makanan (kripik udang, kepiting goreng atau ikan), kelihaian untuk menawar harga akan sangat diperlukan agar harganya lebih murah. Sepanjang yang saya tahu, tidak tersedia tempat makan yang terekomandasi di sekitar wilayah pantai ini. Selain itu, pastikan bahwa kondisi tangki BBM cukup untuk digunakan selama perjalanan, terutama pengguna BBM non subsidi karena SPBU yang menyediakan premium dan solar hanya terdapat di sekitar kota Wonosari, sedangkan BBM jenis non subsidi hanya tersedia di SPBU wilayah kota Yogyakarta.
Jika ingin ke pantai ini, lebih baik berangkat dari kota Yogya pada pagi hari, kalau bisa sebelum jam 6 pagi sudah harus berangkat agar sampai di pantai tidak terlalu siang untuk menghindari udara yang panas dan terik. Atau dapat juga berangkat dari kota Yogya di siang hari, sehingga dapat menikmati indahnya suasana pantai dan eksotisnya sunset di sore hari. Anda juga dapat menginap di penginapan yang berada di dekat pantai Kukup. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari penjaga penginapan di tempat itu, harga per cottage yang terdiri dari 3 kamar dengan AC dan kamar mandi serta TV adalah 350 ribu rupiah per malam. Di sebelah cottage tersebut terdapat penginapan berupa kamar yang disewakan dengan harga 100-200 ribu rupiah per kamar. Penginapan serupa juga dapat dijumpai di sekitar pantai Krakal.
Di kawasan Gunung Kidul ini masih terdapat pantai-pantai indah lainnya yang dapat disebut sebagai hidden paradise. Pantai-pantai lain yang tidak kalah indahnya yang terdapat di sekitar Gunung Kidul ini di antaranya adalah pantai Sundak, Krakal, Sepanjang, Ndrini, Baron, dan lain-lain. Pantai Baron adalah pantai nelayan, tidak terlalu bersih karena terdapat di muara sungai. Pantai Ndrini juga merupakan pantai nelayan, terdapat tanda dilarang berenang di pantai ini. Pantai Sepanjang merupakan pantai yang cukup panjang dengan fasilitas yang sangat minim. Pantai Krakal memiliki area yang juga sangat panjang dengan kondisi pasir yang lebih kasar dibandingkan dengan pantai Kukup karena menurut pengakuan warga sekitar pasir pantai ini sering diekploitasi untuk dijual. Say belum sempat ke pantai Sundak dan lainnya.
Saya tidak tahu secara detail bagaimana caranya untuk menuju pantai ini dengan menggunakan angkutan umum dari kota Yogyakarta. Jika ingin menggunakan angkutan umum, sepertinya dapat memanfaatkan angkutan umum berbentuk mini bus yang melayani trayek Yogyakarta-Wonosari, kemudiam dari Wonosari berganti angkutan umum berupa mini bus lainnya yang menuju pantai Kukup/Baron.
Seperti halnya kondisi jalan-jalan lain di wilayah propinsi DIY, kualitas ruas jalan utama dari pusat kota sampai ke pantai Kukup juga terbilang sangat bagus berupa jalan beraspal mulus dengan marka yang sangat memadai. Hal ini menunjukkan keseriusan yang sangat tinggi dari pemerintah setempat dalam merawat kondisi jalan yang ada, Barvo!!! untuk DIY.
Untuk menuju pantai Kukup dari pusat kota Yogyakarta, pertama-tama kita sebaiknya mengarahkan perjalanan menuju kota Wonosari. Jalur yang paling mudah untuk menuju Wonosari dari pusat kota Yogya adalah dengan mengambil jalur lingkar luar Selatan (Ring Road Selatan) bagian Timur menuju ke arah jalan Raya Wonosari. Jarak terpendek dari lingkar Selatan Yogya menuju Wonosari melalui jalan raya Wonosari adalah sekitar 32 km.
Setelah sampai di kota Wonosari, terdapat dua jalan alternatif untuk menuju pantai Kukup. Jalur pertama yaitu, setelah melewati alun-alun Wonosari belok kanan melewati desa Kemandang ke arah pantai Kukup (terdapat tanda petunjuk untuk belok ke kanan). Kondisi jalan jalur ini cukup bagus dengan marka yang sangat memadai. Jalur ini berupa jalur yang berkelok-kelok melewati perbukitan batu gamping Gunung Kidul. Panjang rute ini dari Wonosari sampai pantai Kukup adalah sekitar 23 km. Sebelum memasuki kawasan pantai, terdapat gerbang loket retribusi. Tarif untuk memasuki pantai adalah 2000 rupiah/per orang. Setelah melewati gerbang ini, terdapat pertigaan, ambil ke arah kiri untuk menuju pantai Kukup, sedangkan yang ke arah kanan menuju pantai Baron.
Jalur alternatif kedua adalah dengan melalui pantai Krakal. Untuk melewati jalur ini, dari alun-alun Wonosari belok ke kanan mengikuti rute pertama yang telah disebutkan di atas. Ketika bertemu desa Mulo, belok ke kiri melalui jalan menuju Girisubo. Sama halnya dengan jalur sebelumnya, jalur ini juga merupakan jalur yang berkelok-kelok dan naik/turun. Akan tetapi, dibandingkan dengan jalur yang sebelumnya, kondisi jalur ini secara umum lebih mulus. Penyempitan jalan terjadi setelah melewati pertigaan setelah desa Sidoharjo, sebelum memasuki desa Tepus. Penyempitan jalan ini sepanjang 7 km sampai di pantai Krakal, agak sulit jika berpapasan dengan kendaraan besar. Untuk menuju pantai Kukup, setelah bertemu dengan pantai Krakal, ikuti jalan beraspal mulus dengan marka minim menuju ke arah Barat sepanjang sekitar 6.5 km sampai akhirnya bertemu dengan pantai Kukup. Anda dapat juga singgah di Pantai Krakal. Gerbang retribusi terdapat sekitar 3 km sebelum memasuki kawasan pantai Krakal.
Sebelum memasuki pantai, terdapat tempat parkir terbuka yang cukup luas. Semua kendaraan disarankan oleh petugas untuk parkir di tempat ini, kecuali yang memiliki ijin atau yang ingin menuju ke penginapan. Jarak bibir pantai dari tempat parkir ini sekitar 300 – 500 m. Di kanan dan kiri jalan dari tempat parkir menuju pantai ini terdapat banyak warung kecil yang menjual suvenir dan makanan olahan hasil laut berupa keripik udang (udangnya berwarna merah, sedikit dan kecil-kecil), kepiting goreng, ikan dan lain-lain. Tepat sebelum memasuki kawasan pantai, biasanya terdapat beberapa tempat penjualan ikan laut hias dan terumbu karang hidup.
Pantai Kukup berupa paparan karang (reef) laut dangkal sejauh 75-100 m dari bibir pantai yang terisolasi oleh tebing-tebing batugamping di bagian Utaranya. Terdapat gundukan terumbu karang di ujung pantai sebagai batas dengan laut lepas. Terumbu karang ini sangat berperan untuk menghalangi kawasan pantai dari terjangan ganasnya ombak laut Selatan, sehingga di tepi pantai kondisi airnya sangat bersahabat. Jika terjadi pasang surut, pantai ini masih digenangi oleh air laut yang jernih, terutama di daerah-daerah rendah yang terisolasi, kita masih bisa bermain air di tempat tersebut sambil mencari ikan hias yang terperangkap di kubangan. Kita juga dapat berjalan kaki sampai ke ujung pantai ketika surut, hati-hati dengan keberadaan bulu babi yang banyak terdapat di daerah di ujung pantai yang bersembunyi di lubang-lubang karang. Di sore hari ketika kondisi pantai surut, kita bisa melihat banyak cacing wawo/palolo keluar dari lubang persembunyian dengan berbagai macam ukuran.
Sebaiknya menghindari bermain di kawasan pantai ketika sedang terjadi pasang naik maksimum karena sangat berbahaya.
Pasir pantai Kukup sebagaian besar didominasi oleh butiran pecahan batu gamping yang cukup halus berwarna putih kekuningan atau coklat kekuningan. Air yang terdapat di pantai ini sangat jernih dan sangat cocok untuk berenang, tentu saja rasanya masih asin. Kita juga dapat menyewa tikar yang dijajakan oleh ibu-ibu tua sebagai alas di atas pasir seharga 5000 rupiah per tikar. Jangang lupa untuk membeli degan (kelapa muda) di sekiatr pantai ini. Rasa degan di pantai ini sangat khas karena diambil dari pohon kelapa yang tumbuh di daerah batu gamping, air degannya seperti memiliki kandungan soda, mantapsss dan ceeesss.
Jika ingin menikmati keindahan pantai Kukup dengan mobil pribadi, disarankan agar membeli logistik (makanan, minuman, dll.) di kota Wonosari. Di pantai ini masih belum tersedia pertokoan atau minimarket.
Pasar ikan segar hanya dijumpai di pantai Baron. Seperti halnya kawasan wisata lainnya, harga air mineral dan snack relatif mahal. Jika ingin membeli makanan (kripik udang, kepiting goreng atau ikan), kelihaian untuk menawar harga akan sangat diperlukan agar harganya lebih murah. Sepanjang yang saya tahu, tidak tersedia tempat makan yang terekomandasi di sekitar wilayah pantai ini. Selain itu, pastikan bahwa kondisi tangki BBM cukup untuk digunakan selama perjalanan, terutama pengguna BBM non subsidi karena SPBU yang menyediakan premium dan solar hanya terdapat di sekitar kota Wonosari, sedangkan BBM jenis non subsidi hanya tersedia di SPBU wilayah kota Yogyakarta.
Jika ingin ke pantai ini, lebih baik berangkat dari kota Yogya pada pagi hari, kalau bisa sebelum jam 6 pagi sudah harus berangkat agar sampai di pantai tidak terlalu siang untuk menghindari udara yang panas dan terik. Atau dapat juga berangkat dari kota Yogya di siang hari, sehingga dapat menikmati indahnya suasana pantai dan eksotisnya sunset di sore hari. Anda juga dapat menginap di penginapan yang berada di dekat pantai Kukup. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari penjaga penginapan di tempat itu, harga per cottage yang terdiri dari 3 kamar dengan AC dan kamar mandi serta TV adalah 350 ribu rupiah per malam. Di sebelah cottage tersebut terdapat penginapan berupa kamar yang disewakan dengan harga 100-200 ribu rupiah per kamar. Penginapan serupa juga dapat dijumpai di sekitar pantai Krakal.
Di kawasan Gunung Kidul ini masih terdapat pantai-pantai indah lainnya yang dapat disebut sebagai hidden paradise. Pantai-pantai lain yang tidak kalah indahnya yang terdapat di sekitar Gunung Kidul ini di antaranya adalah pantai Sundak, Krakal, Sepanjang, Ndrini, Baron, dan lain-lain. Pantai Baron adalah pantai nelayan, tidak terlalu bersih karena terdapat di muara sungai. Pantai Ndrini juga merupakan pantai nelayan, terdapat tanda dilarang berenang di pantai ini. Pantai Sepanjang merupakan pantai yang cukup panjang dengan fasilitas yang sangat minim. Pantai Krakal memiliki area yang juga sangat panjang dengan kondisi pasir yang lebih kasar dibandingkan dengan pantai Kukup karena menurut pengakuan warga sekitar pasir pantai ini sering diekploitasi untuk dijual. Say belum sempat ke pantai Sundak dan lainnya.
Tidak ada komentar: