Aktivitas seksual identik dengan sesuatu yang menyenangkan, namun itu bukan berarti rasa sakit tak akan pernah muncul saat bercinta. Justru para wanita seringkali mengeluhkan tentang hal ini, misalnya nyeri saat penetrasi.
Jangan dikira hanya Anda yang mengalaminya. Sebab menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine ditemukan bahwa 30 persen wanita mengalami hal serupa, yaitu merasakan nyeri ketika berhubungan intim atau setelahnya.
Angka itu diperoleh peneliti dari Center for Sexual Health Promotion, Indiana University setelah menganalisis data National Survey of Sexual Health and Behavior di tahun 2012. Bahkan dari studi yang sama juga ditemukan lebih dari 50 persen wanita enggan mengkomunikasikan apa yang ia rasakan tersebut kepada suaminya.
Dengan kata lain, mereka lebih memilih untuk menahan rasa sakit tersebut dan tetap 'melayani' suami seperti tidak terjadi apa-apa. Lantas apa yang mereka lakukan untuk meredakannya?
"Kebanyakan dari mereka akan menggunakan pelicin atau mengganti posisi seks yang digunakan," ungkap peneliti seperti dikutip dari Women's Health, Senin (9/2/2015).
Menurut pengamat kesehatan seksual, dr Andri Wanananda, MS, rasa sakit yang muncul saat bercinta bisa jadi disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena posisi seks yang digunakan adalah misionaris (man on top). Sebab saat penetrasi, permukaan vagina istri juga akan tertekan oleh pinggul dan pantat suami.
"Kedua, kalau nyerinya di dalam vagina, kemungkinan karena lubrikasi vagina belum optimal hingga terjadi iritasi akibat gesekan penis pada dinding vagina," terangnya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Jangan dikira hanya Anda yang mengalaminya. Sebab menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine ditemukan bahwa 30 persen wanita mengalami hal serupa, yaitu merasakan nyeri ketika berhubungan intim atau setelahnya.
Angka itu diperoleh peneliti dari Center for Sexual Health Promotion, Indiana University setelah menganalisis data National Survey of Sexual Health and Behavior di tahun 2012. Bahkan dari studi yang sama juga ditemukan lebih dari 50 persen wanita enggan mengkomunikasikan apa yang ia rasakan tersebut kepada suaminya.
Dengan kata lain, mereka lebih memilih untuk menahan rasa sakit tersebut dan tetap 'melayani' suami seperti tidak terjadi apa-apa. Lantas apa yang mereka lakukan untuk meredakannya?
"Kebanyakan dari mereka akan menggunakan pelicin atau mengganti posisi seks yang digunakan," ungkap peneliti seperti dikutip dari Women's Health, Senin (9/2/2015).
Menurut pengamat kesehatan seksual, dr Andri Wanananda, MS, rasa sakit yang muncul saat bercinta bisa jadi disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena posisi seks yang digunakan adalah misionaris (man on top). Sebab saat penetrasi, permukaan vagina istri juga akan tertekan oleh pinggul dan pantat suami.
"Kedua, kalau nyerinya di dalam vagina, kemungkinan karena lubrikasi vagina belum optimal hingga terjadi iritasi akibat gesekan penis pada dinding vagina," terangnya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Tidak ada komentar: